وَلَوْ تَرٰى اِذِ الظّٰلِمُوْنَ فِيْ غَمَرٰتِ الْمَوْتِ وَالْمَلٰۤىِٕكَةُ بَاسِطُوْا اَيْدِيْهِمْ اَخْرِجُوْا اَنْفُسَكُمْ (الأنعام: 93)
“Artinya: Sekiranya engkau melihat pada waktu orang-orang zalim (berada) dalam kesakitan sakratul maut, sedang para malaikat memukul dengan tangan mereka, (sambil berkata), “Keluarkanlah nyawamu.” (Surat Al An`am: 93)
Yang di maksud dengan para malaikat di ayat tersebut adalah malaikat maut bersama para pembantunya dari para malaikat rahmat dan para malaikat adzab. (lihat, Tafsir Al Maturidi, 4/175)
Imam Mujahid menyatakan, ”Dijadikan bumi bagi malaikat maut seperti bejana besar berbentuk lingkaran terbuat dari tembaga dan ia mengambil dari bagian yang ia kehendaki. Dan dijadikan untuknya para pembantu yang mencabut nyawa-nyawa, kemudian malaikat maut menggenggam nyawa-nyawa itu dari mereka. (Tafsir Ath Thabari, 11/412)
Sebagaimana Imam Ar Razi menyatakan bahwasannya kematian itu ditetapkan oleh taqdir Allah Ta’ala, sedangkan urusan mencabut nyawa dipimpin oleh malaikat maut yang memiliki para pembantu dari kalangan malaikat. (Mafatih Al Ghaib, 13/15)
Walhasil, karena malaikat maut memiliki para pembantu dari kalangan malaikat, maka tidaklah sulit baginya untuk mencabut nyawa-nyawa dalam waktu bersamaan di tempat-tempat yang berbeda. Wallahu a`lam.
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul
Malaikat Izrail adalah malaikat yang ditugaskan untuk mencabut nyawa manusia. Terdapat sebuah riwayat yang menjelaskan awal mula Allah SWT memberikan tugas tersebut kepada Malaikat Izrail.
Dilansir dari detikHikmah, Minggu (15/1/2023), riwayat ini disampaikan Az-Zuhri, Wahab bin Munabbih, dan lainnya sebagaimana dinukil Imam Syamsuddin Al-Qurthubi dalam Kitab At-Tadzkirah dan diterjemahkan oleh Anshori Umar Sitanggal.
Dalam riwayat tersebut diceritakan bahwa mulanya Allah SWT memerintahkan Malaikat Jibril agar datang menghadap kepada-Nya dengan membawa tanah dari bumi. Kemudian, Jibril pun pergi ke bumi untuk mengambilnya, namun bumi meminta perlindungan kepada Allah SWT dari perbuatan itu sehingga Jibril tidak jadi mengambil tanah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah itu, Allah SWT pun memerintahkan Malaikat Mikail untuk melakukan tugas yang sama. Lagi-lagi bumi meminta perlindungan kepada Allah SWT dari hal itu dan Allah pun melindunginya.
Selanjutnya, Allah SWT pun memerintahkan Malaikat Izrail untuk mengambil tanah di Bumi kembali meminta perlindungan, namun Izrail tidak memberinya perlindungan, dia lalu mengambil sebagian tanah dari bumi lalu menghadap kepada Allah SWT.
Saat menghadap dengan membawa tanah dari bumi tersebut, Izrail ditanya oleh Allah SWT,
"Apakah bumi meminta perlindungan kepada-Ku darimu?"
"Kenapa kamu tidak kasihan kepadanya, seperti yang dilakukan dua temanmu itu?" tanya Allah SWT kepada Izrail.
Kemudian Izrail pun menjawab,
"Ya Tuhanku, ketaatanku kepada-Mu lebih wajib ditunaikan daripada kasihanku kepadanya."
Maka, sejak saat itu Malaikat Izrail diperintahkan oleh Allah SWT sebagai malaikat pencabut nyawa.
"Pergilah," seru Allah SWT, "Kamu adalah Malaikat Maut. Aku kuasakan kepadamu untuk mencabut nyawa-nyawa mereka."
Namun, mendengar hal tersebut, Malaikat Izrail menangis.
Allah SWT lalu bertanya,
"Kenapa kamu menangis?"
"Ya Tuhanku, sesungguhnya Engkau menciptakan dari makhluk ini para nabi, orang-orang pilihan dan para utusan. Dan sesungguhnya Engkau tidak menciptakan suatu makhluk yang lebih mereka benci, selain kematian. Maka, apabila mereka mengetahui akulah yang mencabut nyawa, mereka pasti membenciku dan memakiku," kata Izrail.
Allah SWT menjawab, "Sesungguhnya Aku akan jadikan untuk kematian beberapa sebab dan alasan, sehingga mereka menisbatkan kematian kepada sebab itu, dan tidak mengaitkannya denganmu."
Menurut penjelasan Imam Syamsuddin Al-Qurthubi, hal tersebutlah yang membuat Allah menciptakan berbagai penyakit dan segala macam lainnya yang menjadi penyebab dari kematian manusia di dunia.
Dalam Kitab Al-Haba'ik fi Akhbar Al-Mala'ik karya Imam As-Suyuthi, disebutkan bahwa Malaikat Maut nantinya akan akan menjadi malaikat yang terakhir kali dimatikan, bersama tiga malaikat lain yakni Jibril, Mikail, dan Israfil.
Disebutkan bahwa keempat malaikat tersebut bertugas untuk memimpin urusan dunia. Hal tersebut dijelaskan dalam sebuah riwayat Ibnu Abi Hatim, Abu Asy-Syaikh dalam Kitab Al-'Azhamah, dan Al Baihaqi dalam Kitab Syu'ab Al-Iman dari Ibnu Sabith yang mengatakan,
"Urusan dunia ini diatur oleh empat malaikat, yaitu Jibril, Mikail, Malaikat Maut (Izrail), dan Israfil. Jibril ditugasi mengatur angin dan bala tentara. Mikail ditugasi mengatur tetesan air hujan dan tumbuh-tumbuhan. Malaikat Maut ditugasi untuk mencabut nyawa, sedangkan Israfil turun membawa perintah dan urusan kepada mereka."
SERAMBINEWS.COM - Kematian memang menjadi rahasia ilahi yang tidak ada satu orang pun mengetahui.
Namun ternyata ada tanda-tanda malaikat Izrail akan mencabut nyawa manusia.
Tanda-tanda tersebut bisa dikenali melalui isyarat fisik. Berikut tanda-tanda malaikat Izrail akan mencabut nyawa manusia.
Cepat atau lambat, tiap manusia akan menjemput kematian.
Karena itu, umat beragama yang saleh tentu akan mempersiapkan diri sebaik mungkin agar kelak mendapatkan kematian yang husnul khotimah dengan berusaha hidup secara istikomah di jalan Allah SWT, Tuhan yang Maha Esa.
Kematian seseorang merupakan rahasia Ilahi. Ketika masa itu tiba tidak ada satu manusia pun yang mampu menolaknya.
Meskipun roda kehidupan tersebut diketahui dan disadari manusia, namun kematian tetap meninggalkan kesedihan bagi yang tinggalkan.
Tanda-tanda kematian seseorang tersebut terlihat dalam kurun waktu enam bulan sebelum ajal menjemput.
Ilustrasi (india.com)
Berikut 15 tanda-tanda seseorang menjelang kematian:
1. Udara napas yang dihembuskan terasa dingin di telapak tangan.
Umumnya hembusan napas yang normal seseorang akan terasa panas/hangat ketika dihembuskan di telapak tangan.
Namun, hembusan napas ini justru sebaliknya terasa dingin/sejuk.
2. Dalam manik mata orang lain tidak bisa melihat bayangan kita sendiri.
Umumnya bayangan siapa saja bisa dilihat, tapi orang yang menjelang ajal tidak akan bisa melihatnya.
3. Pelemahan pada empat anggota tubuh, empat anggota tubuh terasa nyeri tak tertahankan.
4. Warna tinja menjadi putih.
5. Gigi menjadi esktrim kering dan hitam.
6. Telinga menjadi lisut dan kusam.
7. Hidung menjadi miring.
8. Bisa melihat bintang pada siang hari, sedangkan orang lain tidak bisa melihatnya.
9. Mata tidak terasa silau ketika menatap matahari.
Tentu saja Matahari di siang hari, bukan matahari yang baru terbit dari ufuk timur, mata orang lain merasa silau.
Namun, ia bisa menatap matahari siang itu dengan tenang dan tidak menyilaukan matanya.
10. Air kencing menjadi asam
Tercium aroma asam dari urinnya yang tajam menusuk.
11. Tidak bisa melihat bayangan sendiri.
Tidak peduli apakah di bawah pancaran sinar matahari, atau di bawah sinar bulan, tapi ia tidak bisa melihat bayangannya sendiri, tidak ada lagi bayangannya.
12.Garis-garis atau kerut di dahinya membengkak.
13. Muncul bintul-bintul merah di daerah di bawah pusar.
14. Pada titik Yongquan (terletak di 1/3 tengah kaki dari ujung atas) dan titik Yintang (terletak di batang hidung, pertengahan jarak ujung alis mata), terasa nyeri/sakit seperti ditusuk jarum.
Jika ada gejala seperti yang disebutkan pada nomor 13 dan 14, ini akan cukup fatal.
15. Emosional yang kerap berubah-ubah tidak menentu.
Fluktuasi (emosional) yang tidak biasa dan tanpa sebab yang jelas, tidak dapat mengendalikan diri.
Munculnya tanda-tanda ini, dimana salah satu diantaranya itu menyiratkan kemungkinan besar akan pergi selamanya dalam enam bulan ke depan, terutama nomor 13 dan 14, jika ada tanda-tanda seperti ini, maka usia hidup hanya akan berlangsung sekitar tiga hari di muka Bumi.
Tanda 40 Hari Sebelum Ajal Menjemput
Inilah beberapa tanda, lebih spesifik 40 hari sebelum kematian menjemput, seseorang akan mengalami tanda-tanda seperti dibawah ini seperti dikutip dari Eberita.org
Pertama: 40 hari menuju kematian
Tanda-tanda kematian ini juga muncul setelah masuk waktu asar, bagian pusat dari tubuh kita akan berdenyut.
Itu pertanda bahwa daun yang tertulis nama kita dari pohon yang terletak di Arshy Allah SWT. Telah gugur.
Lalu malaikat maut mengambil daun tersebut dan segera membuat persiapan diantaranya mulai mengawasi kita setiap saat.
Dan sesekali malaikat maut menampakkan dirinya kepada orang yang akan dicabut nyawanya dalam wujud manusia, dan seketika itu pula orang itu akan terasa terkejud dan bingung melihat malaikat maut.
Walaupun malaikat maut wujudnya hanya satu tapi atas izin Allah swt, Dia mampu mencabut nyawa seseorang dalam waktu yang bersamaan.
Kedua: 7 hari ketika kematian akan datang
Tanda ini muncul setelah masuk waktu asar, tanda-tanda kematian ini hanya diberikan Allah swt Terhadap orang yang diuji Allah dengan Sakit, biasanya orang yang sedang sakit tak berselera makan, tiba-tiba ingin makan.
Ini merupakan isyarat dari Allah bahwa kematian memang benar-benar sudah dekat.
Ketiga: 3 hari, kematian diambang pintu.
Pada suatu saat akan terasa denyutan di tengah dahi kita, yaitu antara dahi kanan dan dahi kiri.
Jika tanda-tanda kematian ini dapat dirasakan maka sebaiknya berpuasalah kita setelah itu.
Supaya perut kita tak mengandung banyak najis, dan ini akan memudahkan orang lain utk memandikan jasad kita.
Setelah itu pula mata hitam kita tak bersinar lagi, dan bagi orang yg sakit, hidungnya perlahan akan masuk ke dalam, ini dapat terlihat jelas kalau dilihat dari sisi tubuh kita.
Telinga akan layu dan berangsur-angsur masuk ke dalam.
Tapak kaki tegak berangsur-angsur lurus ke depan dan sukar untuk ditegakkan lagi.
Keempat: Sehari sebelum kematian.
Tanda-tanda kematian ini juga terjadi setelah waktu ashar, kita akan merasakan denyutan di bagian ubun-ubun, ini menandakan kita sudah tak sempat lagi melihat waktu ashar di keesokan harinya.
Kelima: Tanda terakhir, Kematian Menghampirimu.!
Kita akan merasakan sejuk di bagian pusat, lalu turun ke pinggang dan akan terus naik ke bagian halkum.
Pada masa ini hendaknya kita sering beristighfar memohon ampun pada Allah, dan sering-sering membaca syahadat.
Menata hati, memfokuskan fikiran kita hanya kepada satu arah yaitu Allah SWT.
3 Isyarat Kematian sebelum malaikat maut mencabut nyawanya
Dikutip dari kabarmakkah.com, dalam kitab Irsyadul Ibad diceritakan bahwa Nabi Ya’qub AS sering bertanya pada Malaikat Maut.
Di antara salah satu pertanyaan itu adalah terkait dengan masalah kematian.
“Aku tahu bahwa tugasmu adalah mencabut nyawa manusia. Namun alangkah lebih baik jika engkau memberi isyarat padaku terlebih dulu sebelum menjemput nyawaku nanti.” kata Nabi Ya'qub.
“Baiklah, kelak akan kukirim kepadamu dua atau tiga isyarat.”
Selang beberapa lama, Malaikat Maut datang kembali datang untuk menemui Nabi Ya’qub AS. Nabi Ya’kub bertanya, “Apa kedatangan Saudara hanya untuk sekedar bertamu seperti biasanya?”
“Tidak, aku mau mencabut nyawamu.” jawab Malaikat Maut.
“Bukankah dahulu aku pernah berpesan padamu agar mengingatkan aku sebelum kau mencabut nyawaku?” kata Nabi Ya’qub karena kaget nyawanya hendak dicabut.
“Sudah aku kirimkan kepadamu isyarat yang kau tunggu-tunggu itu, tak hanya satu bahkan tiga sekaligus: pertama, rambutmu yang sudah banyak memutih; kedua, tubuhmu yang sering melemah; dan ketiga badanmu yang sudah membungkuk. Itulah isyarat yang telah kukirimkan kepada semua manusia sebelum aku mendatangi mereka untuk kucabut nyawanya.” jawab Malaikat Maut.
Begitulah cara Allah SWT memberikan peringatan kepada seluruh manusia dengan ajal yang sudah mulai dekat. Karena tiap-tiap yang berjiwa pasti akan merasakan mati. (QS. al-Anbiya’:35).
Namun, kebanyakan manusia lebih suka pura-pura untuk melupakannya. Manusia mengakui tiga isyarat kematian tersebut, tetapi mereka sering menyalahinya dengan perbuatannya.
Manusia mengaku sebagai hamba Allah, tetapi kelakukannya terbalik dengan pengakuannya. Mereka sering berkata Allah-lah yang memberinya rezeki dan mencukupi kebutuhannya.
Namun pikiran dan hati mereka terpenjara dengan keduniawian. Mereka mengetahui bahwa kematian itu pasti akan menemuinya, namun lihatlah amal dan ibadah mereka.. seolah-olah mereka tidak akan pernah mati dan meninggalkan dunia fana ini.
Betapa banyak manusia yang mengaku dirinya adalah hamba Allah, namun perbuatannya tak sesuai dengan pengakuannya. Karena realitanya banyak diantara mereka yang menjadi hamba uang, hamba dunia, hamba jabatan, dan semisalnya.
Mulutnya sering berucap, “Aku adalah hamba Allah,” namun tangannya masih saja mengambil hak orang lain, mendzalimi dan merugikan orang lain, atau mungkin senang 'menerima' sesuatu yang tidak seharusnya dia terima.
Dengan petunjuk dan rahmat Allah, Semoga kita bisa menata kembali kehidupan kita ke jalan yang lebih baik, Jalan yang telah dicontohkan Allah dalam Al Qur'an dan Assunnah, Sehingga sisa-sisa umur yang ada bisa kita gunakan dengan sebaik-baiknya.
Dengan semakin bertambahnya usia, semoga semakin bertambah pula ketaatan dan kualitas ibadah kita, bukan malah semakin bertambah dosa-dosa kita kepada-Nya. Naudzubillah min dzalik.
Rasulullah SAW bersabda, “Sungguh bahagia orang-orang yang panjang usianya lagi baik amal perbuatannya.” (HR Thabrani).
• Tidak Ada Manfaat, Korea Utara Sebut Akan Mengakhiri Hubungan Kim Jong Un dan Donald Trump
• Negeri Bollywood Dibayangi Konflik LAC, Ekspansi China Terendus Masuk ke Geopolitik Samudra Hindia
• Tak Banyak Yang Tahu, Ternyata Malaikat Maut Datangi Manusia Tiap 21 Menit, Ini yang Dilakukan
Artikel ini telah tayang di Tribunstyle.com dengan judul Kaleidoskop November 2019 - 15 Tanda Malaikat Izrail Akan Cabut Nyawa Manusia, Ada 3 Isyarat Fisik
Malaikat Izrail bertugas sebagai pencabut nyawa juga dikenal sebagai malaikat maut. Gelar malaikat maut tentu terkait dengan tugas Izrail sebagai malaikat yang mencabut nyawa semua makhluk-Nya. Artinya, Izrail bertugas untuk mencabut nyawa semua makhluk hidup, seperti jin, iblis, setan, dan malaikat, jika sudah tiba waktunya.
Malaikat Izrail bertugas sebagai malaikat maut dijelaskan dalam syrat As-Sajdah ayat 11 berikut.
قُلْ يَتَوَفّٰىكُمْ مَّلَكُ الْمَوْتِ الَّذِيْ وُكِّلَ بِكُمْ ثُمَّ اِلٰى رَبِّكُمْ تُرْجَعُوْنَࣖ
Artinya: Katakanlah, 'Malaikat maut yang diserahi untuk (mencabut nyawa)mu akan mematikan kamu, kemudian kepada Tuhanmu, kamu akan dikembalikan'.
Dikisahkan malaikat Izrail diciptakan oleh Allah SWT dengan sifat yang serupa dengan malaikat Mikail, termasuk wajah, ukuran, kekuatan, suara, dan sayap. Semuanya tidak lebih atau kurang. Ia dikatakan memiliki empat wajah, satu di depan, satu di kepala, satu di punggung, dan satu lagi di telapak kakinya.
Malaikat Izrail mencabut nyawa para nabi melalui wajah mereka, sedangkan untuk orang mukmin, nyawanya diambil melalui wajahnya sendiri. Namun, ketika mencabut nyawa orang kafir, Izrail menggunakan wajahnya di punggung, dan ketika mencabut nyawa seluruh jin, Izrail menggunakan wajahnya di kakinya. Izrail memiliki bulu Za'faran yang menutupi dari kepala hingga kedua telapak kakinya. Setiap bulu memiliki satu juta wajah. Setiap wajah memiliki satu juta mata, mulut, dan tangan.
Setiap mulut memiliki satu juta lidah yang mampu berbicara dalam satu juta bahasa. Malaikat Izrail juga dikatakan memiliki 4 ribu sayap dan 70 ribu kaki, dengan salah satu kakinya berada di langit ketujuh dan yang lainnya berada di jembatan pemisah antara surga dan neraka.
Malaikat yang bertugas menyampaikan wahyu adalah Jibril. Selain itu, kamu tentunya juga perlu mengenali malaikat lainnya. Ada 10 malaikat yang wajib kamu kenali. Setiap malaikat memiliki tugasnya masing-masing. Dari sinilah kamu akan mengenal malaikat yang bertugas menyampaikan wahyu adalah Jibril.
Berikut 10 malaikat beserta tugasnya:
Malaikat yang bertugas menyampaikan wahyu adalah Jibril. Jibril berperan dalam menyampaikan wahyu kepada nabi dan rasul. Nama lain malaikat Jibril adalah Ruh al-Quds, ar-Ruh al-Amin, dan Namus.
Malaikat Mikail bertugas mengatur kesejahteraan makhluk, seperti mengatur awan, menurunkan hujan, melepaskan angin, dan membagi-bagikan rezeki.
Malaikat Israfil bertugas meniupkan terompet (sangkakala), saat dimulainya kiamat hingga saat hari berbangkit di Padang Mahsyar.
Malaikat Izrail bertugas mencabut nyawa seluruh makhluk hidup, baik manusia, jin, iblis, setan, dan malaikat apabila telah tiba waktunya.
Malaikat Munkar bertugas menanyai orang yang sudah meninggal dan berada di alam kubur.
Malaikat Nakir bertugas menanyai orang yang sudah meninggal dan berada di alam kubur.
Malaikat Raqib bertugas mencatat semua pekerjaan baik setiap manusia sejak ±qil b±lig sampai akhir hayat.
Malaikat Atid bertugas mencatat semua pekerjaan buruk setiap manusia sejak ±qil b±lig sampai akhir hayat.
Malaikat Ridwan bertugas menjaga dan mengatur kesejahteraan penghuni surga.
Malaikat Malik disebut juga malaikat zabaniyyah bertugas menjaga dan mengatur siksa (azab) bagi para penghuni neraka.
QS As-Sajdah ayat 11 menjelaskan,
قُلْ يَتَوَفّٰىكُمْ مَّلَكُ الْمَوْتِ الَّذِيْ وُكِّلَ بِكُمْ ثُمَّ اِلٰى رَبِّكُمْ تُرْجَعُوْنَࣖ
Artinya: Katakanlah, 'Malaikat maut yang diserahi untuk (mencabut nyawa)mu akan mematikan kamu, kemudian kepada Tuhanmu, kamu akan dikembalikan'.
Dari ayat tersebut dapat disimpulkan Malaikat Izrail bertugas sebagai pencabut nyawa semua makhluk-Nya. Tugas ini membuat Izrail juga disebut sebagai malaikat maut. Izrail bertugas untuk mencabut nyawa semua makhluk hidup, seperti jin, iblis, setan, dan malaikat, jika sudah tiba waktunya.
Izrail diciptakan oleh Allah SWT dengan sifat yang serupa dengan malaikat Mikail, termasuk wajah, ukuran, kekuatan, suara, dan sayap. Semuanya tidak lebih atau kurang. Ia dikatakan memiliki empat wajah, satu di depan, satu di kepala, satu di punggung, dan satu lagi di telapak kakinya.
Malaikat Izrail mencabut nyawa para nabi melalui wajah mereka, sedangkan untuk orang mukmin, nyawanya diambil melalui wajah yang berada di muka. Namun, ketika mencabut nyawa orang kafir, Izrail menggunakan wajahnya di punggung, dan ketika mencabut nyawa seluruh jin, Izrail menggunakan wajahnya di kakinya. Izrail memiliki bulu Za'faran yang menutupi dari kepala hingga kedua telapak kakinya. Setiap bulu memiliki satu juta wajah. Setiap wajah memiliki satu juta mata, mulut, dan tangan.
Izrail digambarkan memiliki bulu Za'faran yang menutupi dari kepala hingga kedua telapak kakinya. Setiap bulu memiliki satu juta wajah. Setiap wajah memiliki satu juta mata, mulut, dan tangan. Setiap mulut memiliki satu juta lidah yang mampu berbicara dalam satu juta bahasa. Malaikat Izrail juga dikatakan memiliki 4 ribu sayap dan 70 ribu kaki, dengan salah satu kakinya berada di langit ketujuh dan yang lainnya berada di jembatan pemisah antara surga dan neraka.
Dikisahkan malaikat Izrail melaksanakan tugasnya sebagai pencabut nyawa dengan cara yang berbeda-beda. Cara yang dilakukan tergantung pada amal perbuatan individu yang bersangkutan. Jika seseorang yang akan meninggal dunia telah durhaka kepada Allah SWT, maka malaikat Izrail akan mencabut nyawanya dengan kasar. Sebaliknya, jika individu tersebut adalah seorang yang saleh, cara pencabutan nyawanya akan dilakukan dengan lembut dan hati-hati.
Namun, terlepas dari cara pencabutan nyawa tersebut, proses pemisahan nyawa dari tubuh tetaplah sangat menyakitkan. Sebagaimana yang disabdakan oleh Rasulullah SAW, "Sakitnya sakaratul maut itu, seperti tiga ratus kali sakitnya tusukan pedang." (HR. Ibnu Abu Dunya).
Malaikat Izrail melaksanakan tugasnya bersama dua kelompok malaikat, yaitu Malaikat Rahmat dan Malaikat Azab. Sedangkan, untuk mengetahui waktu kematian seseorang, Malaikat Maut bekerja sama dengan Malaikat Arham. Hal ini dijelaskan dalam surat Al An'am ayat 61.
وَهُوَ الْقَاهِرُ فَوْقَ عِبَادِهٖ وَيُرْسِلُ عَلَيْكُمْ حَفَظَةً ۗحَتّٰٓى اِذَا جَاۤءَ اَحَدَكُمُ الْمَوْتُ تَوَفَّتْهُ رُسُلُنَا وَهُمْ لَا يُفَرِّطُوْنَ
Artinya: Dan Dia-lah penguasa mutlak atas semua hamba-Nya, dan diutus-Nya kepadamu malaikat-malaikat penjaga, sehingga apabila kematian datang kepada salah seorang di antara kamu, malaikat-malaikat Kami mencabut nyawanya, dan mereka tidak melalaikan tugasnya.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Malaikat Maut atau Malaikat Izrail memiliki para malaikat pembantu yang mempunyai wewenang dalam mencabut nyawa. Meski begitu, hakikatnya Allah yang mewafatkan semua makhluk.
Dalam kitab at Tadzkirah karya Imam Qurthubi terdapat beberapa riwayat yang menginformasikan tentang bagaimana para malaikat pembantu Malaikat Maut melakukan tugasnya. Disebutkan bahwa ketika telah datang ajal seorang hamba, maka malaikat maut akan menatap ke arah hamba tersebut.
Seketika itu juga para malaikat pembantu akan pergi mencabut nyawa hamba tersebut. Dalam riwayat yang lain dijelaskan ada empat malaikat pembantu yang akan datang untuk mencabut nyawa seorang hamba.
Ada yang mencabut nyawa di kaki kanan, kaki kiri, tangan kanan, dan tangan kiri.
وفي الخبر أنه ينزل عليه أربعة من الملائكة: ملك يجذب النفس من قدمه اليمنى، وملك يجذبها من قدمه اليسرى، وملك يجذبها من يده اليمنى، وملك يجذبها من يده اليسرى، ذكره أبو حامد
Dan diceritakan dalam sebuah riwayat bahwa ada empat malaikat yang turun pada hamba yang akan meninggal. Ada malaikat yang mencabut nyawa dari kaki kanan hamba tersebut, dan ada malaikat yang mencabut nyawa dari kaki kiri hamba tersebut, dan ada malaikat yang mencabut nyawa dari tangan kanan hamba tersebut, dan ada malaikat yang mencabut nyawa dari tangan kiri hamba tersebut. (Diriwayatkan Abu Hamid)
Jumlah Malaikat Pencabut Nyawa (Malakul Maut)
Bismillah walhamdulillah was sholaatu wassalam’ala Rasulillah wa ba’du.
Ada dua keterangan dalam Al Qur’an yang menerangkan tentang jumlah malaikat pencabut nyawa (malakul maut):
Pertama, disebutkan dengan kata tunggal (mufrod).
۞قُلۡ يَتَوَفَّىٰكُم مَّلَكُ ٱلۡمَوۡتِ ٱلَّذِي وُكِّلَ بِكُمۡ ثُمَّ إِلَىٰ رَبِّكُمۡ تُرۡجَعُونَ
Katakanlah, “Malaikat maut yang diserahi untuk (mencabut nyawa)mu akan mematikan kalian, kemudian kepada Tuhan kalian, kalian akan dikembalikan.” (QS. As-Sajdah : 11)
Pada ayat ini, malaikat disebutkan dengan kata tunggal; malak (مَّلَكُ), yang menunjukkan bahwa jumlah malaikat pencabut nyawa hanya satu.
Kedua, disebutkan dengan kata jamak.
Seperti dalam beberapa ayat berikut :
فَكَيۡفَ إِذَا تَوَفَّتۡهُمُ ٱلۡمَلَٰٓئِكَةُ يَضۡرِبُونَ وُجُوهَهُمۡ وَأَدۡبَٰرَهُمۡ
Maka bagaimana (nasib mereka) apabila para malaikat (maut) mencabut nyawa mereka, memukul wajah dan punggung mereka? (QS. Muhammad : 27)
إِنَّ ٱلَّذِينَ تَوَفَّىٰهُمُ ٱلۡمَلَٰٓئِكَةُ ظَالِمِيٓ أَنفُسِهِمۡ قَالُواْ فِيمَ كُنتُمۡۖ قَالُواْ كُنَّا مُسۡتَضۡعَفِينَ فِي ٱلۡأَرۡضِۚ قَالُوٓاْ أَلَمۡ تَكُنۡ أَرۡضُ ٱللَّهِ وَٰسِعَةٗ فَتُهَاجِرُواْ فِيهَاۚ فَأُوْلَٰٓئِكَ مَأۡوَىٰهُمۡ جَهَنَّمُۖ وَسَآءَتۡ مَصِيرًا
Sesungguhnya orang-orang yang dicabut nyawanya oleh malaikat-malaikat dalam keadaan menzhalimi sendiri, mereka (para malaikat) bertanya, “Bagaimana kamu ini?” Mereka menjawab, “Kami orang-orang yang tertindas di bumi (Mekah).” Mereka (para malaikat) bertanya, “Bukankah bumi Allah itu luas, sehingga kamu dapat berhijrah (berpindah-pindah) di bumi itu?” Maka orang-orang itu tempatnya di neraka Jahanam, dan (Jahanam) itu seburuk-buruk tempat kembali. (QS An-Nisa’ : 97)
وَهُوَ ٱلۡقَاهِرُ فَوۡقَ عِبَادِهِۦۖ وَيُرۡسِلُ عَلَيۡكُمۡ حَفَظَةً حَتَّىٰٓ إِذَا جَآءَ أَحَدَكُمُ ٱلۡمَوۡتُ تَوَفَّتۡهُ رُسُلُنَا وَهُمۡ لَا يُفَرِّطُونَ
Dialah Penguasa mutlak atas semua hamba-Nya, dan diutus-Nya kepadamu malaikat-malaikat penjaga, sehingga apabila kematian datang kepada salah seorang di antara kamu, malaikat-malaikat Kami mencabut nyawanya, dan mereka tidak melalaikan tugasnya. (QS. Al-An’am : 61)
Pada ayat-ayat di atas, malaikat pencabut nyawa disebutkan dengan kata jamak (jama’ taksir); Al malaa-ikah ٱلۡمَلَٰٓئِكَةُ. Menunjukkan bahwa jumlah mereka banyak.
Kedua keterangan di atas tampak kontradiksi, satu menyatakan satu, yang lain menyatakan banyak. Namun, prinsip yang terpatri kuat dalam sanubari seorang mukmin adalah, keyakinan kuat bahwa tidak ada sedikitpun kontradiksi dalam Al Qur’an. Karena kitab suci ini turun dari Allah Tuhan semesta alam. Bayangan adanya pertentangan, itu hanya terjadi pada pikiran kita, karena keterbatasan ilmu yang dimiliki. Namun, jika seorang mempelajari lebih dalam atau berupaya mentadabburi Al Qur’an, dengan izin Allah bayangan kontrakdiksi itu menghilang. Allah berfirman,
أَفَلَا يَتَدَبَّرُونَ ٱلۡقُرۡءَانَۚ وَلَوۡ كَانَ مِنۡ عِندِ غَيۡرِ ٱللَّهِ لَوَجَدُواْ فِيهِ ٱخۡتِلَٰفٗا كَثِيرٗا
Tidakkah mereka menghayati (mendalami) Al-Qur’an? Sekiranya (Al-Qur’an) itu bukan dari Allah, pastilah mereka menemukan banyak hal yang bertentangan di dalamnya. (Qs An-Nisa’ : 82)
Dengan izin Allah, kita akan buktikan melalui kasus ini, bahwa tidak ada pertentangan dalam kitab suci yang mulia; Al-Qur’an.
Mengkompromikan Dua Ayat
Dua keterangan tentang jumlah malaikat maut (pencabut nyawa) pada ayat-ayat di atas, alhamdulillah tidaklah bertentangan. Karena Malaikat maut memang jumlahnya satu, namun ia memiliki banyak pasukan yang membantu tugasnya.
Sebagaimana dijelaskan dalam hadis dari sahabat Barro’ bin ‘Azib, Nabi shallallahu’alaihi wasallam bersabda,
إِنَّ الْعَبْدَ الْمُؤْمِنَ إِذَا كَانَ فِى انْقِطَاعٍ مِنَ الدُّنْيَا وَإِقْبَالٍ مِنَ الآخِرَةِ نَزَلَ إِلَيْهِ مَلاَئِكَةٌ مِنَ السَّمَاءِ بِيضُ الْوُجُوهِ كَأَنَّ وُجُوهَهُمُ الشَّمْسُ مَعَهُمْ كَفَنٌ مِنْ أَكْفَانِ الْجَنَّةِ وَحَنُوطٌ مِنْ حَنُوطِ الْجَنَّةِ حَتَّى يَجْلِسُوا مِنْهُ مَدَّ الْبَصَرِ ثُمَّ يَجِىءُ مَلَكُ الْمَوْتِ عَلَيْهِ السَّلاَمُ حَتَّى يَجْلِسَ عِنْدَ رَأْسِهِ فَيَقُولُ أَيَّتُهَا النَّفْسُ الطَّيِّبَةُ اخْرُجِى إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنَ اللَّهِ وَرِضْوَانٍ – قَالَ – فَتَخْرُجُ تَسِيلُ كَمَا تَسِيلُ الْقَطْرَةُ مِنْ فِى السِّقَاءِ فَيَأْخُذُهَا فَإِذَا أَخَذَهَا لَمْ يَدَعُوهَا فِى يَدِهِ طَرْفَةَ عَيْنٍ حَتَّى يَأْخُذُوهَا فَيَجْعَلُوهَا فِى ذَلِكَ الْكَفَنِ وَفِى ذَلِكَ الْحَنُوطِ وَيَخْرُجُ مِنْهَا كَأَطْيَبِ نَفْحَةِ مِسْكٍ وُجِدَتْ عَلَى وَجْهِ الأَرْضِ – قَالَ – فَيَصْعَدُونَ بِهَا فَلاَ يَمُرُّونَ – يَعْنِى بِهَا – عَلَى مَلأٍ مِنَ الْمَلاَئِكَةِ إِلاَّ قَالُوا مَا هَذَا الرُّوحُ الطَّيِّبُ فَيَقُولُونَ فُلاَنُ بْنُ فُلاَنٍ بِأَحْسَنِ أَسْمَائِهِ الَّتِى كَانُوا يُسَمُّونَهُ بِهَا فِى الدُّنْيَا
Sesungguhnya bila seorang yang beriman hendak meninggal dunia dan memasuki kehidupan akhirat, ia didatangi oleh segerombol malaikat dari langit. Wajah mereka putih bercahaya bak matahari. Mereka membawa kain kafan dan wewangian dari surga. Selanjutnya mereka akan duduk sejauh mata memandang dari orang tersebut. Pada saat itulah Malaikat Maut ‘alaihissalam menghampirinya dan duduk di dekat kepalanya. Setibanya Malaikat Maut, ia segera berkata,
“Wahai jiwa yang baik, bergegas keluarlah dari ragamu menuju kepada ampunan dan keridhaan Allah.”
Segera ruh orang mukmin itu keluar dengan begitu mudah dengan mengalir bagaikan air yang mengalir dari mulut guci. Begitu ruhnya telah keluar, segera Malaikat maut menyambutnya. Dan bila ruhnya telah berada di tangan Malaikat Maut, para malaikat yang telah terlebih dahulu duduk sejauh mata memandang tidak membiarkanya sekejappun berada di tangan Malaikat Maut.
Para malaikat segera mengambil ruh orang mukmin itu. Kemudian membukusnya dengan kain kafan dan wewangian yang telah mereka bawa dari surga. Dari wewangian ini akan tercium semerbak bau harum, bagaikan bau minyak misik yang paling harum yang pernah ada di dunia.
Selanjutnya para malaikat akan membawa ruhnya itu naik ke langit. Tidaklah para malaikat itu melintasi segerombolan malaikat lainnya, melainkan mereka akan bertanya,
“Ruh siapakah ini? Betapa harumnya…”
“Ini ruhnya Fulan bin Fulan (disebut dengan namanya yang terbaik, yang dahulu semasa hidup di dunia ia pernah dipanggil dengan nama itu).” Jawab Sang Malaikat pembawa ruh itu. (HR. Ahmad no. 18063)
Hadis di atas menunjukkan, bahwa malaikat maut memiliki banyak malaikat pembantu, yang membantu beliau dalam mencabut nyawa.
Mari kita simak keterangan para ulama yang menguatkan kesimpulan ini.
Imam Ibnu Jarir At-thobari rahimahullah menjelaskan,
إن قال قائل : أو ليس الذي يقبض الأرواح ملك الموت ، فكيف قيل : (توفته رسلنا )، و”الرسل” جملة ، وهو واحد ؟
Jika ada yang menanyakan, “Bukankah malaikat pencabut nyawa itu hanya satu, lalu bagaimana bisa diungkapkan dengan bentuk jamak “malaikat-malaikat Kami akan mencabut nyawanya (QS. Al -An’am : 61)”. Sementara rusul (yang diterjemahkan Malaika-malaikat, pent) menunjukkan sejumlah malaikat. Padahal malaikat maut itu hanya satu?”
جائز أن يكون الله تعالى ذكره أعان ملك الموت بأعوان من عنده ، فيتولون ذلك بأمر ملك الموت .فيكون” التوفي” مضافًا إلى ملك الموت ، كما يضاف قتلُ من قتله أعوانُ السلطان ، وجلدُ من جلدوه بأمر السلطان ، إلى السلطان، وإن لم يكن السلطان باشر ذلك بنفسه ، ولا وليه بيده “
Boleh-boleh saja Allah menyebutnya sebagai para pembantu Malaikat maut, yang telah Allah siapkan dari sisiNya. Sehingga para malaikat pembantu menyabut nyawa itu melaksanakan tugasnya atas perintah Malaikat maut. Sehingga pekerjaan menyabut nyawa dinisbatkan kepada Malaikat maut. Sebagaimana pembunuhan yang dilakukan oleh prajurit seorang raja, dinisbatkan kepada Sang Raja. Atau cambukan Raja, padahal yang mencambuk adalah prajuritnya. Meski Raja tidak melakukannya secara langsung atau dengan tangannya sendiri. (Tafsir At-thobari 9/290)
Berikutnya keterangan dari Imam Ibrahim An-Nakho’i rahimahullah,
لملك الموت أعوان من الملائكة ، يتوفَّوْن عن أمره ؛ فهو معنى قوله : ( توفته رسلنا ) ، ويكون ملك الموت هو المتوفى في الحقيقة ؛ لأنهم يصدرون عن أمره ، ولذلك نسب الفعل إليه في تلك الآية .
Malaikat maut memiliki pembantu-pembantu. Pada malaikat pembantu itu mencabut nyawa dengan perintah Malaikat maut (yang berjumlah satu, pent). Inilah makna firman Allah, “malaikat-malaikat Kami akan mencabut nyawanya (QS. Al -An’am : 61)”. Sehingga sebenarnya yang mencabut adalah Malaikat maut. Karena para malaikat itu melakukan tugasnya atas perintah Malaikat maut. Oleh karena itu, pekerjaan menyabut nyawa dinisbatkan kepadanya pada ayat tersebut. (Dikutip dari :https://islamqa.info/amp/ar/answers/128486)
Syekh Muhammad bin Sholih Al Utsaimin rahimahullah juga menegaskan,
إن ملك الموت له أعوان يعينونه على إخراج الروح من الجسد حتى يوصلوها إلى الحلقوم ، فإذا أوصلوها إلى الحلقوم قبضها ملك الموت.
وقد أضاف الله تعالى الوفاة إلى نفسه ، وإلى رسله أي : الملائكة ، وإلى ملك واحد … ولا معارضة بين هذه الآيات ، فأضافه الله إلى نفسه ؛ لأنه واقع بأمره ، وأضافه إلى الملائكة ؛ لأنهم أعوان لملك الموت ، وأضافه إلى ملك الموت ؛ لأنه هو الذي تولى قبضها من البدن
Malaikat maut memiliki pembantu-pembantu. Yang membantunya dalam mengeluarkan ruh dari jasad. Saat ruh itu sampai di kerongkongan, Malaikat maut datang mencabutnya.
Allah telah menisbatkan pen-wafatan manusia pada diriNya, terkadang Allah nisbatkan kepada utusan-utusanNya, maksudnya para malaikat. Terkadang Allah nisbatkan kepada satu Malaikat (yaitu Malaikat maut). Dan tidak ada kontradiksi antar ayat-ayat ini. Allah nisbatkan pada diriNya, karena keluarnya ruh terjadi atas perintahNya. Kemudian Allah nisbatkan kepada para malaikat karena mereka yang membantu tugas Malaikat maut. Dan dinisbatkan kepada Malaikat maut karena dialah yang bertugas mencabut nyawa agar keluar dari badan. (Syarah Munti’ 5/245).
Wallahua’lam bis showab.
Ditulis oleh Ustadz Ahmad Anshori (Alumni Universitas Islam Madinah, Pengajar di PP Hamalatul Qur’an Yogyakarta)
Anda bisa membaca artikel ini melalui aplikasi Tanya Ustadz untuk Android. Download Sekarang !!
Dukung Yufid dengan menjadi SPONSOR dan DONATUR.
🔍 Suami Hiperseks, Ciri Fisik Nabi Adam, Kapan Isra Miraj, Shalat Berjamaah Bagi Wanita, Niat Puasa Kifarat, Video Pasutri Bersetubuh
Visited 503 times, 5 visit(s) today
Melansir laman resmi Kemenag Jabar, cara malaikat Izrail mencabut nyawa berbeda-beda tergantung dari amal perbuatan orang yang bersangkutan. Bila orang yang akan meninggal dunia durhaka kepada Allah SWT, maka malaikat Izrail mencabut nyawanya secara kasar. Sebaliknya, bila terhadap orang yang soleh, cara mencabutnya dengan lemah lembut dan dengan hati-hati.
Namun, peristiwa terpisahnya nyawa dengan raga tetap teramat menyakitkan. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW,
“Sakitnya sakaratul maut itu, seperti tiga ratus kali sakitnya tusukan pedang”. (HR. Ibnu Abu Dunya).
Cara malaikat Izrail mencabut nyawa bisa kamu kenali dari ceritanya bersama nabi Idris AS. Di dalam kisah Nabi Idris AS, beliau adalah seorang ahli ibadah, kuat mengerjakan shalat sampai puluhan rakaat dalam sehari semalam dan selalu berzikir di dalam kesibukannya sehari-hari. Hal ini menarik perhatian malaikat Izrail, sehingga ia dibolehkan Allah SWT untuk menjelma sebagai seorang lelaki, dan bertamu ke rumah Nabi Idris.
Sampai pada akhirnya Nabi Idris AS penasaran dengan tamunya tersebut dan bertanya tentang siapakah dia. Mengetahui tamunya adalah malaikat Izrail, nabi Idris AS terkejut, hampir tak percaya, seketika tubuhnya bergetar tak berdaya. Kemudian, nabi Idris AS memohon Izrail mencabut nyawanya agar ia makin rajin beribadah kepada Allah SWT. Atas izin Allah SWT, Izrail melakukannya. Kemudian nabi Idris AS dihidupkan kembali oleh Allah SWT.
“Bagaimanakah rasa mati itu, sahabatku?” tanya Malaikat Izrail. “Seribu kali lebih sakit dari binatang hidup dikuliti”, jawab Nabi Idris AS. “Caraku yang lemah lembut itu, baru kulakukan terhadapmu”, kata Malaikat Izrail. Jadi, begitulah kisah sakaratul maut dan cara malaikat Izrail mencabut nyawa makhluk. Imam Ghozali mengutip atsar Al Hasan mengatakan:
“Demi Allah, seandainya jenazah yang sedang kalian tangisi bisa berbicara sekejab, lalu menceritakan (pengalaman sakaratul mautnya) pada kalian, niscaya kalian akan melupakan jenazah tersebut, dan mulai menangisi diri kalian sendiri”.
Abu Al Laits As Samarqandi menyampaikan,”Yakni para malaikat menggenggam ruh-ruh mereka, yaitu malaikat maut dan para pembantunya.” (Tafsir As Samarqandi, 3/304)